Sambungan: Kue Lapis Harapan (1) “Maaf, Nduk. Dengan keadaan Ibu yang seperti ini, mungkin Ibu tak bisa membiayai kuliah kamu nanti,” suara Ibu bergetar. AirView More
Tag: Cerpen
Jangan Pergi Kawan (1)
Hari Jumat pertengahan bulan April ini, cuaca di pondok agak mendung. Aku sedang kerja bakti di sekolah karena tiga hari lagi Ujian Nasional akan dilaksanakan.View More
Jangan Pergi, Keti! (1)
Terik panas di siang Sabtu membuat Aris hanya bisa bersantai-santai sambil memainkan seekor kucing, Keti namanya. Ia adalah kucing kesayangan Aris. Kucing yang berbulu putihView More
Sajadah Surga Zanto (2)
Sambungan: Sajadah Surga Zanto (1) “Duarrrrr!!!” teriak Zapin. “Astaghfirullah lu, Pin, ngagetin aja.” “Elu sih, minggu belakangan ini hobi banget nongkrong di sini, banyak kerjaanView More
Segelas Air Teh Hangat (1)
“Bu, besok Ahad sore sekolah ada buka bersama, kira-kira makanan apa yang aku bawa ke sekolah ya bu?” Tanyaku seraya mendekat ibu yang sedang mengupasView More
Kacamata Hasan (2)
Sambungan: Kacamata Hasan (1) Pulang sekolah, Faisal langsung bercermin. Berkali-kali dia menatap wajahnya di cermin itu seraya senyam-senyum sendiri. Dia membayangkan menjadi Iebih tampan jikaView More
Sajadah Surga Zanto (1)
Orang-orang pasti bahagia ketika mengetahui dirinya dicintai. Tapi bukan untuk Zanto si pemilik tubuh kering dan ringkih yang senantiasa mencuarkan peluh di tengah hiruk pikukView More
Sebuah Kerinduan (2)
Sambungan: Sebuah Kerinduan (1) “Eh, kita makan tempe bakar saja ya?” usul Nada dengan wajah berseri-serinya. “Oke,” jawaban pendek tapi bersama-sama menyambut usulan Nada. SambilView More
Kue Lapis Harapan (1)
“Bersama kesulitan, pasti ada kemudahan” Sepotong kalimat inilah yang sering Ayah ucapkan untuk membesarkan hatiku ketika dirundung kesedihan. Dulu, di saat sosok ayah masih adaView More
Kacamata Hasan (1)
Faisal memasuki ruang praktek dokter Budi dengan pelan. Abi menyertainya di belakang. Dokter mata itu tersenyum menyambutnya. Kemudian mempersilakannya duduk di kursi pasien. Abi dudukView More