Berjuta pasang mata Menangis menatap mayat saudaranya Badai Tsunami mengubahnya ` Tawa menjadi tangis Para korban tak sempat melarikan diri Dengan ganas badai itu menyapunyaView More
Rasanya Tergusur (2)
Sambungan: Rasanya Tergusur (1) Reno ditarik masuk oleh ibunya. Di luar keadaan makin tak terkendali. Terjadi perlawanan dari penduduk. Banyak yang terluka, baik petugas maupunView More
Jika Aku Jadi Presiden
Jika aku jadi Presiden Akan kuberantas semua koruptor Dan kuminta semua uang korupsinya Lalu kubagikan kepada rakyatku yang miskin Agar mereka tidak kelaparan Agar merekaView More
Ayah, Hadiah Terindahku (1)
Sore itu hujan berderai di luar rumah. Ayah datang lima menit setelah aku melamun sendirian di sisi jendela kamar. Ia menyodorkan secangkir the untukku, laluView More
Pedagang Kaki Lima
Aku pedagang kaki lima Bermandikan peluh udara kota Bekerja keras untuk keluarga Bila aku sakit Anak dan keluarga kelaparan Tidak satu pun peduli Aku pedagangView More
Studi Tour ke IPB (1)
Hari Rabu, 15 Februari 2006, kami murid-murid kelas 3, 4 dan 5, para guru Serta staf SDIT Ulul Albab seluruhnya pergi ke Kampus Institut PertanianView More
Gemar Menabung
Hari ini kusisihkan uang jajan Lima ratus rupiah Esoknya kusimpan uang pemberian ayah Lima ribu rupiah Tak lupa kutabung uangku Di bank sebelah rumahku SatuView More
Rasanya Tergusur (1)
“Cepat kemasi barang-barang kamu, No!” perintah ayah. Dengan sigap Reno memasukkan barang-barangnya ke dalam tas, termasuk buku-buku sekolahnya. “Kampung kita akan digusur juga. Sudah adaView More
Ziaroh
Siapa yang kubangga Sisa arang dari perapian waktu Bersembunyi di balik ketidakberdayaan Kota gelap gulita Di sini, di sebuah kota di antara sawah dan pohon-pohonView More
Kembalikan Damaiku
Denyut jantungku semakin kuat Saat dentuman bom terdengar di sana-sini Kini hanya kemungkinan yang merajai Menghancurkan bumi Indonesiaku Peluru tak bermata dan ganas Menghinggapi tubuhView More