Kami yang melahirkan pagi Dari siksa derita malam kelam Merupakan api di masa kemerdekaan ini Tanda zaman penjajahan telah silam Fajar hari ini Mulai membawaView More
Sajadah Surga Zanto (1)
Orang-orang pasti bahagia ketika mengetahui dirinya dicintai. Tapi bukan untuk Zanto si pemilik tubuh kering dan ringkih yang senantiasa mencuarkan peluh di tengah hiruk pikukView More
Tuhan, Aku Merindukan
Tuhan, Bau bakmi itu masih ada Mengingatkan aku ingin makan Tuhan, Aku merindukan bau kertas Bukan bau bakmi Hanya dibutuhkan saat lapar Memang sih, disanjungView More
Sebuah Kerinduan (2)
Sambungan: Sebuah Kerinduan (1) “Eh, kita makan tempe bakar saja ya?” usul Nada dengan wajah berseri-serinya. “Oke,” jawaban pendek tapi bersama-sama menyambut usulan Nada. SambilView More
Kesendirian
Aku merenung kehadiranmu Untuk mengerti hanya butuh waktu Kala sendiri, baru kusadar artimu Aku menunduk pelan Perlahan terdengar tangisan Menyesal atas tawa yang tersimpan AkuView More
Kue Lapis Harapan (1)
“Bersama kesulitan, pasti ada kemudahan” Sepotong kalimat inilah yang sering Ayah ucapkan untuk membesarkan hatiku ketika dirundung kesedihan. Dulu, di saat sosok ayah masih adaView More
Hati
Kilatan petir menyambar hati kecil ini Hati yang lalai akan keagungan-Mu Hati yang ternodai oleh keangkuhanku Dan hati yang terluka karna rasa dendamku Perintah-Mu takView More
Kacamata Hasan (1)
Faisal memasuki ruang praktek dokter Budi dengan pelan. Abi menyertainya di belakang. Dokter mata itu tersenyum menyambutnya. Kemudian mempersilakannya duduk di kursi pasien. Abi dudukView More
Selain Puisi
Selain puisi adakah yang lebih mengerti Sebab orang-orang kini lebih mementingkan diri Tak mau tahu terhadap yang tumbuh dan rubuh. Selain puisi adakah yang lebihView More
Aku Cuma Mau Sekolah (2)
Sambungan: Aku Cuma Mau Sekolah (1) Waktu tidak lagi merangkak, melainkan berlari. Kini tibalah saat Andi dan teman-temannya menerima hasil belajar di sekolah. Setiap waliView More