Derai hujan yang kerap kali menyuarakan kepiluan Semata karena terpisah dari lautan Mengunjungi batu demi batu Waktu demi waktu Sendirian Kita yang alpa Menabur puja-pujiView More
Author: tlabo
Segelas Air Teh Hangat (1)
“Bu, besok Ahad sore sekolah ada buka bersama, kira-kira makanan apa yang aku bawa ke sekolah ya bu?” Tanyaku seraya mendekat ibu yang sedang mengupasView More
Taubat
Aku berlayar di lautan penuh fatamorgana Berhenti sejenak memandang ke dalam air tak terkira Kulihat langit luas, cermin dari atas sana Dan wajah muram takView More
Kacamata Hasan (2)
Sambungan: Kacamata Hasan (1) Pulang sekolah, Faisal langsung bercermin. Berkali-kali dia menatap wajahnya di cermin itu seraya senyam-senyum sendiri. Dia membayangkan menjadi Iebih tampan jikaView More
Surat Kepada Pemimpin
Kami yang melahirkan pagi Dari siksa derita malam kelam Merupakan api di masa kemerdekaan ini Tanda zaman penjajahan telah silam Fajar hari ini Mulai membawaView More
Sajadah Surga Zanto (1)
Orang-orang pasti bahagia ketika mengetahui dirinya dicintai. Tapi bukan untuk Zanto si pemilik tubuh kering dan ringkih yang senantiasa mencuarkan peluh di tengah hiruk pikukView More
Tuhan, Aku Merindukan
Tuhan, Bau bakmi itu masih ada Mengingatkan aku ingin makan Tuhan, Aku merindukan bau kertas Bukan bau bakmi Hanya dibutuhkan saat lapar Memang sih, disanjungView More
Sebuah Kerinduan (2)
Sambungan: Sebuah Kerinduan (1) “Eh, kita makan tempe bakar saja ya?” usul Nada dengan wajah berseri-serinya. “Oke,” jawaban pendek tapi bersama-sama menyambut usulan Nada. SambilView More
Kesendirian
Aku merenung kehadiranmu Untuk mengerti hanya butuh waktu Kala sendiri, baru kusadar artimu Aku menunduk pelan Perlahan terdengar tangisan Menyesal atas tawa yang tersimpan AkuView More
Kue Lapis Harapan (1)
“Bersama kesulitan, pasti ada kemudahan” Sepotong kalimat inilah yang sering Ayah ucapkan untuk membesarkan hatiku ketika dirundung kesedihan. Dulu, di saat sosok ayah masih adaView More