Sambungan: Jangan Pergi, Keti! (1) “Aris! Kamu mau ke mana lagi Nak? Hujannya masih deras,” sergah ibu. “Tapi bu, Keti masih ada di lapangan. KasihanView More
Tag: cerita
Cinta Senja (1)
Isna tak enak hati. Matanya menerawang jauh ke jendela. Ia gelisah. Bagaimana tidak? Jika belakangan ini ia sering terbayang sosok yang sering menghantuinya. Ran. SemingguView More
Kemurnian Sahabat (1)
Sani, itulah nama yang diberikan oleh ayahku, tepatnya Sani Anggraeni. Begitu indahnya nama yang diberikan kepadaku dan aku sangat bahagia memiliki ayah yang sangat baikView More
Segelas Air Teh Hangat (2)
Sambungan: Segelas Air Teh Hangat (1) Tanpa pamit dan botol minuman, akhirnya aku berangkat ke sekolah untuk berbuka bersama. Aku juga tidak berharap ibu membawaView More
Jangan Pergi Kawan (2)
Sambungan: Jangan Pergi Kawan (1) Aku berjalan mengendap-endap sambil memegang tempat sabun menuju kamar. Ketika sudah di depan pintu kamar, aku merasa lega karena akuView More
Kue Lapis Harapan (2)
Sambungan: Kue Lapis Harapan (1) “Maaf, Nduk. Dengan keadaan Ibu yang seperti ini, mungkin Ibu tak bisa membiayai kuliah kamu nanti,” suara Ibu bergetar. AirView More
Jangan Pergi Kawan (1)
Hari Jumat pertengahan bulan April ini, cuaca di pondok agak mendung. Aku sedang kerja bakti di sekolah karena tiga hari lagi Ujian Nasional akan dilaksanakan.View More
Jangan Pergi, Keti! (1)
Terik panas di siang Sabtu membuat Aris hanya bisa bersantai-santai sambil memainkan seekor kucing, Keti namanya. Ia adalah kucing kesayangan Aris. Kucing yang berbulu putihView More
Sajadah Surga Zanto (2)
Sambungan: Sajadah Surga Zanto (1) “Duarrrrr!!!” teriak Zapin. “Astaghfirullah lu, Pin, ngagetin aja.” “Elu sih, minggu belakangan ini hobi banget nongkrong di sini, banyak kerjaanView More
Segelas Air Teh Hangat (1)
“Bu, besok Ahad sore sekolah ada buka bersama, kira-kira makanan apa yang aku bawa ke sekolah ya bu?” Tanyaku seraya mendekat ibu yang sedang mengupasView More