Abi Engkau tak pernah lelah Setiap hari mengantarku ke sekolah Abiku sayang… Abiku yang pejuang Engkau gigih mencari nafkah Mengajar di sekolah Abiku sayang… PagiView More
Cinta Senja (1)
Isna tak enak hati. Matanya menerawang jauh ke jendela. Ia gelisah. Bagaimana tidak? Jika belakangan ini ia sering terbayang sosok yang sering menghantuinya. Ran. SemingguView More
Mengenang
Jika semua yang ada telah berlalu Jangankan burung mentari pun enggan menyambut Hati gundah pikiran melayang-layang Semua pergi hilang ditempa kesunyian Bersama lembaran kertas tebalView More
Kemurnian Sahabat (1)
Sani, itulah nama yang diberikan oleh ayahku, tepatnya Sani Anggraeni. Begitu indahnya nama yang diberikan kepadaku dan aku sangat bahagia memiliki ayah yang sangat baikView More
Seikat Mawar untuk Ibu
Persembahanku untuk ibu Sri Suwarni Engkaulah telaga itu Jernih air yang menawarkan lelah-penat jiwaku Keteduhan menghadirkan ketenangan bagi anakmu Dan jika lama aku merantau RindukuView More
Segelas Air Teh Hangat (2)
Sambungan: Segelas Air Teh Hangat (1) Tanpa pamit dan botol minuman, akhirnya aku berangkat ke sekolah untuk berbuka bersama. Aku juga tidak berharap ibu membawaView More
Diam Lagi Merugi
Kepada Pemerintah Mendatang lalu kau menghilang Seberang membawa pedang memancar api Seperti caya hendak diberi pada penghilangan Kami menetap dalam jarak tak sanggup untuk berbuatView More
Jangan Pergi Kawan (2)
Sambungan: Jangan Pergi Kawan (1) Aku berjalan mengendap-endap sambil memegang tempat sabun menuju kamar. Ketika sudah di depan pintu kamar, aku merasa lega karena akuView More
Berbakti Kepada Ayah Bunda
Bundaku yang kucintai Berapa besar pengabdianmu Kau tlah membesarkan dan mendidikku Hingga kini aku tumbuh dewasa Ayahku yang kusayangi Aku dapat bersekolah jua karena dirimuView More
Kue Lapis Harapan (2)
Sambungan: Kue Lapis Harapan (1) “Maaf, Nduk. Dengan keadaan Ibu yang seperti ini, mungkin Ibu tak bisa membiayai kuliah kamu nanti,” suara Ibu bergetar. AirView More