Aku akan berhenti menjadi penyair
Jika aku hanya berjalan di tempat
Serta tak sempat mengubah hitam pekat
Menjadi putih di kedalaman tubuhku
apalagi di kotaku ini, di tubuh orang-orang
Aku akan berhenti menjadi penyair
Jika sajakku tak ubahnya air
Yang tak mengalir
atau seperti sisa-sisa pembuangan pada comberan
aku ingin sajakku tak habis dibakar
bila suatu saat ada orang yang menyulutnya
di bawah matahari yang menyimpan peluh kuningnya
aku ingin monumen kota, orang-orang tua bagi anaknya
bahkan dunia menjelma sajakku
Aku tak mau sajakku ditelan waktu
M. Husnul Huda
Sumenep, Madura
Sumber: Kuntum, 253 Juni 2014