Di sebuah desa kecil hidupIah satu keluarga yang terkenal dengan keahliannya melukls. Keluarga itu terdiri dari seorang ibu dan Iima anak tirinya. Mereka semua pandai melukis kecuali Si bungsu bernama Odey.
Lukisan Odey memang paling buruk dibandigkan dengan saudara saudaranya, Walaupun begitu Odey memiliki paras yang paling cantik. Matanya biru kulitnya putih bersih dan rambutnya cokelat bercahaya. Siapa saja yang melihatnya pasti terpesona. Kecantikan Odey pun membuat ke empat kakaknya iri hati. Mereka lalu membuat Odey sibuk setiap hari. Uday harus mencuci, memasak, dan melakukan semua pekerjaan berat. Namun semua itu tidak membuat Odey mengeluh. Kecantikan Odey malah bertambah hari demi hari.
Di suatu malam di musim dinginn Odey tidak bisa tidur. Di tempat tidurnya ia memandang ke langit-langit kamarnya. Tiba-tiba ia mendengar suara binatang berteriak kesakitan. Odey segera keluar rumah mencari binatang itu. Dilihatnya di antara semak belukar seekor musang yang kakinya tertusuk panah.
“Aaauwvm,” teriak musang itu.
Karena kasihan Odey mencabut panah itu dan mengobati lukanya. Setelah selesai tiba-tiba musang itu berbicara.
“Hai nona cantik! Aku tldak mengenalmu tapi aku sangat berterima kaslh atas pertolonganmu. Dengan sangat ketakutan Odey pun bertanya, “Musang kecil kenapa kau bisa berbicara?”
“ltu tidak penting,” jawab si musang Sekarang aku berhutang budi padamu Sebagai ucapan terima kasihku, ambillah sepotong ranting dan cabutlah sedikit buluku.”
Otny Maltasan
Sumber: Bobo 40/XXXII 13 Januari 2005