Penyair adalah fisikawan
Ia memahami titik didih puisi
Adalah seratus derajat nyeri
Bila tak percaya, panaskan puisi
Dan liahtlah gelembung apakah berbunyi
Saat api tak mati-mati
Uap apakah yang menguap
Waktu asap kepul menyengat.
Penyair adalah fisikawan
Ia melihat puisi sebagai satuan benda mati
dan susunan molekul kata yang tak habis terbaca teori
kecuali dari hati
dari hati
Muchlas Jaelani
Sewon, Bantul
Sumber: Kuntum, 349 Februari 2014