Ini hati adalah nikmat-Mu
Saling merasakan sedih, tatkala gembira sirna
Saling mencicipi gerimis, di kala kemarau hilang
Atau elumat kegalauan, saat penaku mulai marah
Lapar inginkan kerta tuk beranjak
Dengan tintanya yang darah
Karna kutahu, ya Rabb
Kau Maha Pemurah
Dengan seluruh ide-ide indahmu
Yang dibacakan oleh alam dan dirasakan
Tentang dunia yang tak kekal
Perbedaaan di antara kami ialah anugrah
Kepastian darimu adalah samuderra inspirasi
Bagiku, seniman atom
Bait prosaku tak sesempurna firman-Mu yang indah di rasa
Lukisan alam-Mu yang menembus diafragma
Hingga tarian-tarian perang manusia yag membuat
Kitab merah jambu tak hent-henti mengekspresikannya
Karena Kau ya Illahi,
Dzat yang Maha Segala Rupa
Catur Hari Mukti
Sragen, Jateng
Sumber: Kuntum, 349 Februari 2014