Di antara angin malam Di antara kabut yang menyelimuti Di antara gugusan bintang yang indah Dan, di antara ransel-ransel kosong Aku kembali Kembali kepada rimbamuView More
Ummi
Ummi… Ucapan halusmu Mampu meluluhkan Kerasnya sikapku Ummi… Sentuhan kasihmu Mampu membentuk baiknya kepribadianku Ummi… Ku tak bisa membalas semua jasamu Namun nanda kan mencobaView More
Somewhere on The Top of The Hill
Kelelahanku telah terbayari! Puncak bukit inilah yang membayar! Kenapa aku tidak sadar selama ini? Indonesiaku, ternyata luar biasa asri Ah, tak cuma asri, Elok sekaliView More
Deras Terperas
Deras Keringatmu terperas Dari kokok pagi Hingga menggulung senja Cangkulmu mengayun matahari Gembur disiram dan disiangi Dengan mengharap Rahmat Ilahi Benih yang kau tabor PerlahanView More
Surat Kepada Mahasiswa yang Demo
Mereka yang berjalan dengan langkah masa depan Percakapan kami semalam menyisakan muram Di negeri ini renung tak kunjung rampung Hanya tersisa jejak dalam selembar mataView More
Kesederhanaan Kita di Dalam Kata
Memang menyisakan tanya tapi nyata Hanya harus memilih dan memilah Bijak ambil, bukan imbal Meski angan dan ingin kerap menjadi angina Namun tetap harus hidupView More
Titik Didih Puisi
Penyair adalah fisikawan Ia memahami titik didih puisi Adalah seratus derajat nyeri Bila tak percaya, panaskan puisi Dan liahtlah gelembung apakah berbunyi Saat api takView More
Cinta Senja (2)
Sambungan: Cinta Senja (1) “Ada apa?” tanya Isna seperti menangkap suasana hati Ran. “Tidak… mm… lebih baik kamu segera pulang,” kata Ran dengan nada tegas.View More
Murka dari Keadilan
Jarum kebebasan seakan tumpul oleh tusukan para penghianat Borgol yang mengikat mereka seakan using dimakan waktu Jeruji besi tak mampu menahan godaan para penghalal dosaView More
Jangan Pergi, Keti! (2)
Sambungan: Jangan Pergi, Keti! (1) “Aris! Kamu mau ke mana lagi Nak? Hujannya masih deras,” sergah ibu. “Tapi bu, Keti masih ada di lapangan. KasihanView More