Ketika suatu malam Tante Marie berkunjung Lorena menerima dua hadiah darinya. Sebuah boneka panda berukuran sedang dan es krim vanilla dalam cup besar.
Lorena meletakkan kedua hadiah itu di atas meja ruang keluarga Lalu ia berlari menghampiri Tante Marie yang sedang ngobrol dengan kedua orang tuanya di ruang tamu.
Sementara itu, boneka panda dan es krim vanilla saling menyapa dan berkenalan. Hai, aku boneka panda. Kamu siapa?” sapa boneka panda.
Aku es krim vanilla. Benar-benar menyenangkan ya karena kita bisa bertemu dr sini,” jawabnya.
Boneka panda mengangguk-anggukkan kepalanya yang bundar sambil tersenyum, “Tentu saja kita berasal dari dua kota yang berbeda. Tapi aku yakin kita adalah dua benda kesukaan gadls kecil itu.”
Aku jadi ingin tahu siapa diantara kita berdua yang akan digunakannya Iebih dulu. Kau atauaku,” kata es krim vanilla sambil mengedipkan sebelah matanya.
Boneka panda menggerakkan kedua tangannya yang berbulu putih tebal. Apa itu akan membuktikan siapa di antara kita yang paling disukaiya?”
“Itu pasti. Setahuku jika disuruh memilih manusia pertama-tama akan mengambil benda yang paling disukainya,” kata es krim vanilla lagi.
Tak beberapa lama terdengar langkah kaki Lorena menuju ke meja. Keduanya segera berhenti mengobrol. Saat itu Tante Marie baru saja berpamitan pulang setelah mencium kedua pipi Lorena.
Ketika Lorena tiba di sisi meja, baik boneka panda maupun es krim vanilla keduanya sama-sama berdebar. Lorena memandang keduanya cukup lama sampai akhirnya ia memilih boneka panda. Sedangkan es krim vanilla hanya dipindahkannya ke dalam kulkas.
“Ayo Lorena manis. Cepatlah tidur Kalau tidak kau akan terlambat ke sekolah besok,“ seru mama Lorena dari dekat pintu.
“Baik, Mama,” sahut Lorena sambil berlari kecil. Kedua tangannya memeluk boneka panda dengan erat.
Lalu terdengar bunyi pintu kamar Lorena yang tertutup daiam kuikas. Es krim vamiia merenung sedih. Mengapa Lorena tak mengambil dirinya terlebih dahulu? Apa itu berarti Lorena tak menyukainya?”
Es krim vannilla mengamati sekelilingnya. Ia tak meiihat ada es krim seperti dirinya. Lalu mengapa Tante Marie membelikannya untuk Lorena?
Rae Sita Patappa
Sumber: Bobo 40/XXXII 13 Januari 2005